Liputan6.com, Jakarta Memasuki tahun 2025, tren perawatan tubuh dan kulit semakin mengarah pada penggunaan teknologi modern yang minim risiko, serta fokus pada hasil alami yang tidak mengubah bentuk wajah secara drastis.
Fenomena ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya praktik kecantikan ilegal yang marak terjadi di tahun sebelumnya. Masyarakat kini lebih selektif dalam memilih perawatan kecantikan, terutama yang menawarkan manfaat kesehatan jangka panjang tanpa prosedur invasif.
Menurut anggota Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia, dokter Cynthia Jayanto, M.Biomed (AAM) perawatan dengan metode chemical peeling, microneedling, treatment laser, terapi facial rejuvenation, DNA Salmon injeksi atau dikombinasikan alat modern, botox dan filler akan terus diminati. Tujuannya untu...