Liputan6.com, Jakarta Pernikahan sering digambarkan sebagai perjalanan cinta yang indah, namun kenyataannya penuh dengan dinamika. Setiap pasangan akan melewati fase bahagia sekaligus masa-masa sulit. Tidak sedikit penelitian menyebutkan bahwa ada periode kritis pernikahan yang rawan konflik dan perceraian. Menurut Psychology Today, ada beberapa titik rawan dalam siklus rumah tangga yang bisa menjadi tantangan besar bila tidak diantisipasi dengan baik.
Masa kritis pernikahan biasanya ditandai dengan perubahan besar dalam hidup pasangan, seperti penyesuaian awal setelah menikah, hadirnya anak, hingga beban ekonomi. Menurut pakar hubungan dari Marriage.com, fase awal biasanya penuh penyesuaian, sedangkan fase lima hingga delapan tahun rawan disebut seven-year itch, di mana rasa jenuh bisa muncul dan ...