Liputan6.com, Jakarta Batik Batang, warisan seni tradisional yang telah ada sejak tahun 1859, kini menghadapi ancaman kepunahan karena jumlah pembatik yang semakin menyusut. Dari ribuan pembatik tulis yang pernah ada, saat ini hanya tersisa segelintir, mayoritas di antaranya berusia lanjut.
Kondisi ini menjadi perhatian serius karena batik Batang bukanlah produk industri massal, melainkan karya seni yang mewakili kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.
Direktur Institut Pluralisme Indonesia (IPI), William Kwan, menjelaskan bahwa batik Batang memiliki nilai estetika dan keunikan tersendiri.
"Batik di sini sejak dulu bukan hanya produk industri, melainkan karya seni. Seorang ...