Alih-alih berpengaruh ke para konsumen di Indonesia, kebijakan tarif Trump justru akan berimbas pada konsumen di Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, para konsumen di negara tersebut terancam harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli iPhone karena Presiden AS Donald Trump memberlakukan serangkaian tarif besar-besaran pada sejumlah negara.
Hal ini diprediksi dapat mengubah lanskap perdagangan global secara drastis. Menurut sejumlah analis, barang-barang konsumen seperti iPhone bisa kena imbas paling besar, dengan kenaikan sebesar 30 persen hingga 40 persen jika Apple membebankan tarif tersebut kepada konsumen.
Mengapa bisa demikian? Sebagian besar iPhone masih dibuat di Tiongkok, yang dikenai tarif Trump sebesar 54 persen. Jika pungutan tersebut terus berlanjut, Apple akan menghadapi pilihan sulit: menanggung biaya tambahan atau membebankannya ke pelanggan.
Model iPhone 16 termurah di pasar AS den...