Liputan6.com, Jakarta - Kebahagiaan yang sempat dirasakan Hana dan Tian tak bertahan lama. Semuanya mulai runtuh ketika Misa dan Vano menyebarkan foto dan video yang direkayasa—menampilkan Hana dan Nathan seolah-olah tengah bermesraan. Fitnah itu cepat menyebar, dan Tian yang diliputi emosi langsung meledak.
Amarahnya membutakan logika. Dengan kata-kata kasar dan sikap penuh emosi, Tian meluapkan kemarahannya pada Hana. Ia tak memberi kesempatan Hana menjelaskan apa pun. Saat emosinya reda dan ia sadar atas apa yang telah ia perbuat, rasa penyesalan datang menghantam. Tian merasa dirinya adalah monster—seorang suami yang malah menyakiti perempuan yang ia cintai.
Tak kuat menanggung rasa bersalah, Tian memutuskan pergi. Hana mencoba mengejarnya, memohon agar ia tak meninggalkan rumah. Namun Tian tetap pergi, meninggalkan Hana yang jatuh terpuruk dalam tangis pilu. Dari kejauhan, Ira menyaksikan semuanya denga...