Liputan6.com, Jakarta - Dean menggenggam erat tangan Tyas yang tampak lemah. Dengan lembut, ia memanggil Tyas berulang kali dengan sebutan sayang, berharap memastikan bahwa Tyas baik-baik saja.
Meskipun Tyas hanya tersenyum kecut, berusaha menyembunyikan rasa sakitnya, ia meyakinkan Dean bahwa semuanya baik-baik saja. Tyas meminta maaf karena merasa telah merepotkan Dean di saat yang seharusnya ia khawatirkan adalah Aura. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjadi perempuan yang kuat.
Dean menggeleng sambil menatap Tyas dengan penuh kasih. Ia menegaskan bahwa Tyas tidak boleh berkata demikian. Bagi Dean, Tyas dan Aura sama-sama penting dalam hidupnya.
Tyas adalah perempuan kuat yang membuatnya jatuh cinta. Ketangguhan dan kesabaran Tyas dalam menghadapi setiap cobaan adalah hal yang dikaguminya. Bagi Dean, Tyas adalah perempuan yang luar biasa.
Di rumah sakit, Wulan dan Hano berjalan tergesa-gesa membawa Aura...