Perubahan paling mencolok terlihat pada ukuran dan bentuk nastar. Dahulu, nastar dibuat dalam ukuran besar, mirip pai Belanda. Namun, seiring perkembangannya, ukurannya mengecil menjadi sekitar dua sentimeter dan berbentuk bulat. Di Hong Kong, misalnya, bentuknya berbeda, yaitu balok dengan ukuran sekitar lima sentimeter. Ini menunjukkan adaptasi nastar terhadap budaya lokal di berbagai tempat.
Selain bentuk, isian nastar juga mengalami diversifikasi. Meskipun selai nanas tetap menjadi primadona, kini tersedia berbagai varian rasa, seperti cokelat, keju, bahkan stroberi—mencerminkan asal-usulnya sebagai kue pai Belanda. Teksturnya pun beragam, ada yang lembut dan lembap, ada pula yang renyah, sesuai selera masing-masing.
Kreativitas masyarakat Indonesia dalam memodifikasi nastar sangat terlihat dalam hal rasa dan tekstur. Berbagai inovasi dilakukan untuk menciptakan rasa baru yang tetap mempertahankan ciri khas nastar. Hal ini me...