Liputan6.com, Jakarta Penelitian ilmiah yang ekstensif menggarisbawahi peran besar kebiasaan merokok dalam memperparah tuberkulosis (TB/TBC).
Merokok dapat memperbesar risiko infeksi, kematian, kekambuhan pengobatan, keparahan klinis yang lebih tinggi, dan keterlambatan dalam diagnosis serta pengobatan TB.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setop merokok berpotensi mengurangi angka TB hingga 20 persen. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk memprioritaskan upaya bersama dalam mengintegrasikan strategi pengendalian TB dan tembakau untuk mengatasi masalah kritis ini.
Guna mengingatkan kembali kaitan rokok dengan TBC, Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) menggelar webinar bertajuk “Tuberkulosis dan Bahaya Tembakau: Cegah Bersama dengan Partisipasi dari Semua!” ...