Liputan6.com, Jakarta Musim panas 2024 ditandai perubahan besar di Paris. Kylian Mbappe, ikon Paris Saint-Germain (PSG) selama beberapa tahun terakhir, memilih pindah ke Real Madrid demi satu ambisi: trofi Liga Champions.
Namun, kenyataan berjalan berlawanan dengan harapannya. Di Liga Champions musim ini, Real Madrid tersingkir di perempat final oleh Arsenal—tim yang kemudian disingkirkan PSG di semifinal.
PSG melaju tanpa ampun. Mereka menutup musim dengan menaklukkan Inter Milan 5-0 di final dan meraih treble bersejarah. Ironisnya, trofi yang dikejar Mbappe justru diraih mantan klubnya setelah dia pergi.
Andai Mbappe tetap di Paris dan tidak hijrah ke Madrid, apakah semua ini akan tetap terjadi?