Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun, diperkirakan lebih dari 36 ribu kasus kanker serviks terdeteksi di Indonesia. Mirisnya, sekitar 70 persen dari kasus tersebut baru diketahui ketika sudah memasuki stadium lanjut. Tak heran jika risiko kematian akibat penyakit ini masih tergolong tinggi.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, mengatakan bahwa rendahnya angka deteksi dini menjadi salah satu penyebab utama tingginya kematian akibat kanker serviks di Tanah Air.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah kini memprioritaskan pendekatan promotif dan preventif. Dua cara utama yang ditempuh adalah program vaksinasi HPV dan pemeriksaan skrining secara berkala.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Kementerian Kesehatan dalam Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks, yang mencakup tiga pilar.
Pertama, anak perempuan dan laki-laki usia 15 tahun ditargetkan mendapatkan vaksinasi HPV. Kedua,...